Proses produksi dilakukan secara terus menerus selama perusahaan masih beroperasi. Jelas, dalam setiap produk yang dihasilkan akan diberi kode tertentu, terkait banyak informasi penting agar mudah dalam pengelompokannya. MFD adalah salah satu kode yang digunakan, dan hampir dipastikan ada pada setiap produk, apapun jenisnya.
Tapi apa itu MFD?
Nah dalam artikel ini Anda akan memahami lebih detail mengenai kode-kode produksi yang disematkan di dalam produk, kemasan, atau packaging tertentu, sehingga produk mudah dikenali dan dikelompokkan sesuai dengan kategorinya.
Baca Juga: Cara Menghitung Harga Pokok Produksi, Pahami Dulu Dasarnya
Kode-Kode Produksi yang Wajib Diketahui
Dalam konteks kode produksi kali ini, yang akan dibahas adalah terkait kode tanggal pada kemasan produk yang dihasilkan. Setidaknya terdapat 4 kode umum yang digunakan, yakni MFD atau MFG, kemudian EXP atau UB. Berikut penjelasan keempatnya.
MFD/MFG, Manufacturing Date
Manufacturing date sering disingkat MFD aau MFG. MFD adalah kode yang disematkan untuk memberikan informasi mengenai tanggal atau waktu sebuah produk diproduksi. Misalnya saja ketika Anda menemukan produk dengan kode MFD 12092021 artinya produk tersebut dibuat pada 12 September 2021 lalu.
Dengan menyematkan tanggal pembuatan produk ini, Anda akan memberikan informasi jelas pada pelanggan. Terkait daya tahan dan usia produk untuk digunakan dapat diperoleh dari informasi di kode-kode berikutnya.
Yang pasti, MFG atau MFD adalah kode untuk menyebutkan tanggal pembuatan produk sebelum kemudian didistribusikan ke pelanggan. Dapat dipastikan setiap produk memiliki kode ini pada kemasannya. Jika tidak ditemukan di kemasan langsung, dapat ditemukan pada kemasan yang lebih besar tempat mengemas produk ini dalam jumlah banyak.
Lalu Bagaimana dengan EXP atau UB?
Kode berikutnya yang juga disematkan pada sebuah produk adalah terkait dengan tanggal kadaluarsa, atau EXP. Kode ini sendiri adalah kependekan dari expired atau expiry, sedangkan UB adalah kode lain yang sebenarnya memiliki arti serupa, kependekan dari use before.
Kedua kode ini disematkan dalam produk untuk menunjukkan perkiraan usia produk dan masa kadaluarsa produk jika disimpan dengan cara yang telah direkomendasikan. Semakin baik cara penyimpanannya, maka usia produk akan semakin lama, sesuai dengan kode tanggal yang disematkan pada kemasan.
Penulisan kode EXP atau UB ini juga serupa dengan MFD atau MFG tadi, misalnya EXP 28032005, artinya produk ini akan kadaluarsa pada tanggal 28 Maret 2005 jika disimpan dalam kondisi yang ideal dan sesuai dengan rekomendasi dari distributor atau pabrik.
Kode Lain yang Mungkin Digunakan
Selain keempat kode di atas, ada beberapa kode lain yang juga awam digunakan pada kemasan produk. Kode lain ini memiliki maknanya tersendiri, dan idealnya juga dipahami oleh pebisnis seperti Anda.
- Best before atau best before end, disematkan pada produk untuk menunjukkan kualitas produk tersebut. Setelah melewati tanggal yang disematkan, maka produk tidak berada dalam kualitas terbaiknya, namun masih dapat dikonsumsi atau digunakan.
- Sell by date, digunakan untuk memberitahukan tanggal terakhir produk direkomendasikan untuk dijual. Ketika waktu sudah melewati tanggal tersebut, produk masih bisa digunakan atau disimpan dalam jangka waktu tertentu.
- Pack date, merupakan informasi mengenai tanggal pengemasan produk. Kode ini biasa disematkan pada produk dengan usia pendek, seperti telur, sayuran, makanan basah, dan sejenisnya.
Dalam praktek penggunaannya pada produk, tentu akan menyesuaikan dengan keperluan dan jenis produk yang diproduksi. Setiap jenis produk akan memiliki usia yang berbeda dan daya tahannya masing-masing, sehingga informasi seperti MFD adalah informasi yang penting untuk disematkan.
Pentingnya Penyematan Kode Produksi
Seperti dibahas dalam setiap penjelasan di atas, adanya kode produksi ini memungkinkan pihak terkait memiliki estimasi yang jelas terkait treatment pada produk.
Pada distributor misalnya, pihak mereka kemudian akan mengetahui produk mana yang harus didistribusikan terlebih dahulu, dan produk mana yang masih bisa menunggu di gudang. Dengan demikian produk yang sampai ke pasar benar-benar produk yang harus dijual, dan masih memiliki batas waktu simpan yang cukup panjang.
Pada pelanggan atau konsumen, MFD adalah salah satu kode yang diperlukan untuk mengetahui kira-kira kapan produk ini selesai melalui tahap produksi. Data lain seperti EXP atau UB juga berguna untuk melihat apakah produk masih memiliki usia simpan dan pakai yang panjang atau sudah mendekati masa kadaluarsanya.
Baca Juga: Berkenalan dengan Proses Dispatching dalam Produksi, Ini Ulasan Lengkapnya
Masalah penyematan kode seperti MFD adalah masalah dasar yang harus diselesaikan oleh pebisnis seperti Anda, sejak tahap produksi. Jelas, RUN System sebagai sistem ERP terbaik di Indonesia memiliki solusi untuk hal ini, dengan Production Planning Management yang solid. Modul ini dapat memastikan proses produksi terekam dalam sistem dan terencana dengan baik, hingga detail seperti kode-kode yang dibahas di atas juga benar-benar disematkan secara riil. Dengan penggunaan modul ini, berbagai urusan terkait produksi akan berjalan lebih mudah, efektif, dan efisien. Jadi, segera gunakan RUN System dengan modul Production Planning Management sekarang, dan optimalkan proses bisnis yang dilakukan di perusahaan Anda!