Mengenal Apa Itu Transaksi Bisnis dan Efeknya untuk Keuangan Perusahaan

Tidak ada bisnis yang tidak melakukan kegiatan transaksi dalam operasional yang diselenggarakannya, demi mencapai keuntungan dan target. Transaksi bisnis, serupa dengan beberapa hal lain yang bersifat fundamental, adalah mutlak terjadi dalam kegiatan internal dan eksternal perusahaan.

Tentu perusahaan Anda juga memiliki transaksi yang terus menerus dilakukan bukan?

Terlebih jika model perusahaan Anda sudah cukup lama berkecimpung di industri, dan telah memiliki banyak partner bisnis. Maka transaksi adalah hal rutin yang terjadi untuk memenuhi kebutuhan dan mendapatkan keuntungan.

Baca Juga: Memahami Konsep Laba adalah Hal Mendasar untuk Pebisnis, Ini Ulasannya!

Tapi Apa Itu Transaksi Bisnis?

transaksi bisnis

Sumber: freepik.com

Transaksi bisnis secara sederhana dapat dipahami sebagai kesepakatan antara pembeli dan penjual untuk menukarkan barang, jasa, atau aset keuangan, yang pada akhirnya dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.

Dalam konteks akuntansi atau pencatatan, transaksi adalah aktivitas bisnis apa saja yang berdampak langsung pada status finansial dan laporan keuangan bisnis dan perusahaan yang dijalankan. Penjualan, pembelian, retur, distribusi, pengadaan, segala bentuk transaksi, akan dicatat sesuai dengan nama akun dan laporan keuangan yang diperlukan.

Dalam pemahaman lain konsep transaksi dalam bisnis juga dapat didefinisikan sebagai peristiwa bisnis yang dapat diukur dengan nominal uang dan dicatat dalam pembukuan yang dimiliki perusahaan. Transaksi ini wajib dicatat, karena berpengaruh secara langsung pada posisi keuangan yang dimiliki perusahaan.

Mengenal Berbagai Jenis Transaksi

transaksi bisnis

Sumber: freepik.com

Jika dirinci, cukup banyak jenis transaksi mengacu pada konsep yang dijadikan perspektif. Namun setidaknya terdapat dua kategori besar pada transaksi bisnis ini. Pertama adalah transaksi tunai dan kredit, yang kedua adalah transaksi internal dan eksternal.

Bagaimana penjelasannya?

Transaksi Tunai dan Transaksi Kredit

Seperti namanya, transaksi tunai akan mencakup setiap jenis transaksi yang dilakukan dengan adanya pertukaran uang tunai, baik dibayarkan, atau diterima sesaat setelah transaksi terjadi. Meski tidak selalu berbentuk uang secara fisik, namun pembayaran langsung dilakukan saat pertukaran barang.

Transaksi kredit, di sisi lain, tidak melibatkan pertukaran langsung dengan menggunakan uang tunai antara pihak yang terlibat di dalamnya. Uang yang menjadi alat pembayaran dapat diberikan atau diterima di lain waktu, sesuai kesepakatan yang telah disetujui bersama.

Baik tunai ataupun kredit, intinya sama, ada kesepakatan antara pihak terkait, untuk menentukan transaksi jenis apa yang akan dilakukan.

2. Transaksi internal dan Transaksi Eksternal

Jenis selanjutnya adalah transaksi internal dan eksternal. Transaksi internal merupakan transaksi bisnis yang tidak melibatkan pihak dari luar perusahaan, namun tetap dapat diukur dengan uang dan mempengaruhi status keuangan bisnis Anda. Gaji karyawan, kerusakan peralatan, dan sejenisnya, menjadi transaksi yang masuk dalam jenis internal.

Pada transaksi eksternal jelas terdapat keterlibatan dari pihak di luar perusahaan dalam pertukarannya. Transaksi ini juga mutlak terjadi sepanjang waktu, selama perusahaan masih memiliki aktivitas bisnis yang berjalan dalam rangka mencari keuntungan.

Pengaruh Transaksi Bisnis untuk Kondisi Keuangan Perusahaan

transaksi bisnis

Sumber: freepik.com

Setiap transaksi bisnis tentu akan membawa pengaruh pada kondisi keuangan perusahaan. Ada beberapa perubahan yang terjadi karena transaksi yang terjadi, yakni pertambahan nilai dan pengurangan nilai.

Disampaikan demikian umum karena pertambahan nilai tidak selalu berarti perusahaan memiliki peningkatan uang, namun bisa berbentuk aset, berbentuk piutang, atau keuntungan lain yang diperoleh dari transaksi tersebut. Meski tidak seluruhnya berupa nominal uang, namun idealnya dapat dinyatakan dan diukur dalam nominal tertentu sesuai nilai yang telah disepakati.

Pengurangan juga akan terjadi, baik secara uang tunai, atau secara nilai. Akibat belanja perusahaan, kegiatan pengadaan, pemberian gaji, penyusutan alat, penyusutan gedung, biaya-biaya, semua akan menyebabkan pengurangan saldo yang dimiliki perusahaan.

Setiap pengurangan atau pertambahan ini kemudian akan dicatat secara rinci, terstruktur, dan akurat, menaati kaidah akuntansi yang berlaku di dunia bisnis dan industri. Pencatatan ini akan sangat berfungsi dalam rangka melakukan transparansi data, untuk pihak-pihak yang berkepentingan.

Mengapa Harus Ada Transparansi Data?

transaksi bisnis

Sumber: freepik.com

Pencatatan yang dilakukan dalam proses akuntansi tersebut menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban pengelola perusahaan pada pemilik modal dan investor yang telah memberikan kucuran modalnya.

Dengan demikian pihak ini akan memperoleh keterangan secara jelas mengenai pengelolaan keuangan dan operasional di dalam bisnis, untuk ditinjau secara rutin apakah masih memberikan keuntungan yang dijanjikan atau tidak.

Selain itu transparansi data adalah hal yang krusial dalam rangka pengumpulan modal dan pinjaman dari bank atau pemilik modal lain. Pembukuan dan proses akuntansi yang sehat akan menjadi indikator bahwa perusahaan dikelola dengan baik, dan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang.

transaksi bisnis

Baca Juga: Cara Kerja dan 4 Manfaat Software Akuntansi serta 6 Rekomendasinya

Pengelolaan dan pencatatan transaksi bisnis ini dapat dilakukan dengan optimal, bersama dengan modul dari RUN System, Financial and Cost Control Management. Modul ini memungkinkan Anda untuk menangani setiap jenis proses akuntansi yang terjadi di setiap proses, sehingga pencatatan yang dilakukan benar-benar optimal dan akurat. Segera gunakan modul RUN System bersama dengan modul lain yang ada di dalamnya, dan maksimalkan pengelolaan bisnis Anda sekarang juga!

Bagaimana kami dapat membantu Anda?

Beri tahu kami apa yang Anda butuhkan, kami siap memberikan solusi yang tepat untuk bisnis Anda