Memiliki standar produk dan proses yang sesuai dengan nilai tertentu merupakan hal yang penting. Alasannya adalah agar produk dan proses yang dijalankan perusahaan senantiasa sesuai dengan harapan pasar, sehingga produknya memenuhi kebutuhan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami apa tujuan quality management system dalam aktivitas perusahaan.
Quality management system sendiri merupakan kemampuan sebuah perusahaan untuk menjaga kualitas, nilai, dan mutu dari produk yang dijual pada pelanggan. Lebih jauh, quality management system atau QMS sendiri juga dilakukan pada proses produksi, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Beberapa tujuan quality management system kemudian dijabarkan dalam poin-poin berikut ini.
Baca Juga: Memahami Fungsi dan 4 Tahapan dalam Demand Management
1. Meningkatkan Brand Image
Brand image atau citra bisnis penting untuk menciptakan kepercayaan dari pasar pada produk yang dimiliki. Dengan meningkatnya poin ini, secara ideal penjualan juga turut akan naik, karena publik memberikan kepercayaannya dan dibalas dengan produk yang memuaskan.
Jika produk yang dihasilkan tetap terkontrol dan terus mengacu pada kebutuhan pasar, bukan tidak mungkin pelanggan akan melakukan pembelian berulang, dan menjadi pelanggan loyal yang sangat bernilai untuk perusahaan.
2. Meningkatkan Daya Saing
Sumber: freepik.com
Tujuan QMS berikutnya adalah untuk meningkatkan daya saing. Mengapa demikian? Sebab dengan menjaga kualitas berdasarkan acuan tertentu, produk otomatis memiliki nilai yang setara atau lebih baik dari produk pesaing lain.
Misalnya dengan standar internasional seperti ISO 9001, yang menjadi standar internasional untuk sistem manajemen mutu. Ketika perusahaan berhasil menerapkan semua proses dengan standar ini, idealnya produk yang dihasilkan juga memiliki kualifikasi yang diperlukan dalam persaingan global.
3. Memastikan Kualitas dan Operasional
Menjadi salah satu tujuan quality management system yang mendasar adalah memastikan kualitas produk dan kualitas operasional. Tanpa adanya sistem kontrol kualitas yang baik, maka produk dan proses operasional juga akan menjadi kacau.
Akibatnya output dari bisnis yang Anda miliki tidak memiliki standar jelas, dan mengecewakan pasar. Efeknya terus akan beruntun hingga berujung pada kekecewaan pasar, dan beralihnya mereka ke produk pesaing.
4. Menekan Terjadinya Kesalahan
Sumber: freepik.com
Dengan aktivitas kontrol dan monitoring konsep ini juga memastikan bahwa jumlah kesalahan terkait produksi dapat terus ditekan hingga titik minimal. Semakin kecil jumlah kesalahan yang terjadi, baik dari produk atau dari proses, maka semakin baik mutu output yang dihasilkan.
Memastikan semua berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan membuat proses produksi dan hasil produksi selalu terjaga pada titik yang diharapkan. Memang tidak mudah untuk mengawalinya, namun ketika sudah menjadi nilai utama proses produksi, maka hal ini akan berjalan secara otomatis.
5. Mengupayakan Efisiensi Biaya Operasional
Dengan berkurangnya kesalahan dan inefisiensi proses produksi, maka otomatis biaya operasional yang diperlukan juga akan menjadi ideal. Tidak lagi ada pemborosan yang harus dilakukan karena kesalahan teknis atau kesalahan eksekusi, sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibuat seoptimal mungkin.
Hal ini juga akan berdampak langsung pada waktu produksi yang diperlukan. Kesesuaian dengan jadwal produksi dapat dijaga, sehingga tidak lagi ada keterlambatan yang terjadi.
6. Meningkatkan Produktivitas
Sumber: freepik.com
Tujuan berikutnya adalah meningkatkan produktivitas perusahaan. Dari kelima poin di atas, maka idealnya produktivitas perusahaan secara umum akan meningkat. Proses produksi yang efisien, jadwal yang tepat waktu, perhitungan bahan baku yang akurat, serta eksekusi yang disiplin dan konsisten, membuat perusahaan dapat menunjukkan kinerja optimalnya setiap saat.
Tentu satu dan lain hal akan mempengaruhi produktivitas perusahaan ini. Namun saat poin fundamental telah dimaksimalkan, maka variabel lain idealnya akan mengikuti.
7. Tujuan Quality Management System: Identifikasi Kebutuhan Training
Tidak hanya pada teknis produksi dan pelaksanaannya saja, tujuan QMS juga lebih lanjut akan berupaya memperoleh data tentang kebutuhan training staf serta menganalisis sistem dan peralatan yang diperlukan untuk produksi.
Teknologi yang terus berkembang membuat bagian ini harus sensitif pada perubahan, dan bisa melakukan analisis komprehensif pada kebutuhan skill staf yang dimiliki. Senada dengan hal tersebut, analisis pada pembaruan peralatan produksi juga dilakukan sehingga menjaga perusahaan tetap berada di atas rata-rata kompetitor yang ada.
Baca Juga: Ini Pentingnya Software Quality Assurance bagi Perusahaan
Pemahaman pada tujuan quality management system idealnya dimiliki oleh setiap pengelola perusahaan, karena di sini akan menjadi titik krusial untuk menjaga kualitas produk dan proses produksi. Variabel inti yang telah dimaksimalkan membuat poin lain yang bersangkutan juga akan mengikuti perbaikan yang terjadi, sehingga performa bisnis dapat dimaksimalkan.
Tentu saja, agar dapat mencapai tujuan quality management system yang baik, Anda memerlukan modul yang dapat diandalkan untuk menunjang pekerjaan ini. Quality Management System dari RUN System siap hadir, dan berkontribusi dalam hal tersebut. Berbekal sistem solid, integrasi data yang terjadi pada setiap divisi, dan database kuat, RUN System menghadirkan modul yang saling terkait dan menunjang semua pekerjaan yang ada di setiap divisi. Anda dapat segera menggunakan modul RUN System, dengan menggunakan sistem ERP ini langsung di bisnis Anda. Maksimalkan kinerja setiap elemen bisnis yang Anda miliki, dan mari berkembang bersama RUN System!
